Kamis, 02 November 2017

Suami Istri Boleh Berhubungan Saat Bulan Ramadhan Dengan Syarat

Dalam Islam tidak ada batasan bagi suami istri untuk bermesraan selama hal tersebut dapat menambah kasih sayang di antara mereka. Termasuk juga di bulan Ramadhan, agar tidak menjadi penghalang bagi pasangan suami istri dalam berhubungan. Akan tetapi kita harus mengetahui batasan-batasan berhubungan intim agar tidak membatalkan puasa.
Hubungan suami istri boleh di lakukan saat bulan Ramadhan, berikut syaratnya seperti yang di lansir dari esquire.co.id (28/05/2017) :
1. Tidak menolak ajakan berhubungan
Pada umumnya laki-laki lebih agresif dan kurang suka menahan syahwat, sedangkan wanita cenderung lebih malu, kuat menahan diri dan pasif. Oleh karena itu istri diwajibkan mematuhi ajakan suami untuk berhubungan. Akan tetapi yang perlu di perhatikan oleh para suami adalah harus mengetahui waktu dan jam tertentu agar ibadah Puasa tidak batal, yang kemudian berhubungan dengan nomor 2 berikut.
2. Melakukan hubungan Intim di malam hari
Berdasar berfirman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 187 bahwa, di halalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri dan bahwa kita para manusia tidak bisa mengendalikan hawa nafsu sehingga dapat dimaafkan. Akan tetapi di dalam ayat tersebut juga memberikan batasan-batasan yaitu hubungan intim boleh di lakukan apabila sudah malam hari, yaitu setelah adzan Maghrib sampai dengan sebelum adzan Subuh berkumandang.
Apabila hubungan suami istri di lakukan pada siang hari saat berpuasa, hal tersebut adalah dosa besar dan akan membatalkan puasa, di wajibkan bagi seorang muslim untuk membayar denda dengan memerdekakan satu orang budak, apabila tidak ada harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut, apabila tidak mampu wajib memberi makan 60 orang miskin. HR. Bukhari dan Muslim.
3. Menyegerakan mandi Junub
Apabila suami istri berjima/berhubungan badan hingga sahur, sebaiknya di dahulukan waktu sahur. Karena setelah berhubungan intim tidak di wajibkan langsung mandi junub. Akan tetapi menyegerakan mandi junub lebih di anjurkan manakala ketika adzan Subuh berkumandang bisa langsung sholat ke masjid.
Apabila keadaan tidak memungkinkan, puasa tersebut tetap sah, sebab Rasulullah pernah waktu subuh dalam keadaan junub/belum mandi. Aisyah radhiyallahu'anha berkata, "Rasulullah Sallallahu'alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimi basah, kemudian beliau  mandi dan tetap berpuasa", HR. Muslim.
Itulah penjelasan mengapa dibolehkannya berhubungan antara suami istri saat bulan Ramadhan, semoga dapat menjadi  ilmu dan pencerahan bagi saudara muslim di seluruh tanah air, semoga puasa di bulan Ramadhan kali ini tiada hambatan sedikitpun. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerennya Seniman Jepang Buat Patung Mitologi dari Pasir Pantai

Seniman bernama Toshihiko Hosaka, membuat kreasi patung dengan berbagai fitur dengan banyak detail. Ia sudah membuat  patung yang sebagian ...